Selasa, 28 Februari 2012

Kisah Saya, Kamu, Kami


Masih tersimpan dalam memori ku bagaimana kami bertemu saat itu. Perkenalan awal kami perjalanan hubungan kami hinggap saat ini, walau mungkin sebagian besar sudah berdebu dalam memori ingatanku.
Sebut saja saya Mr.Ius, saya jumpa dirinya pada saat ada perjalanan dari kantor bokap temam saya, kebetulan memang hari libur saya diajak teman saya untuk ikut, ya sekalian refresing dengan kegiatan rutinitas sehari-hari tak ada salahnya saya ikut
Akhirnya pagi-pagi kami (saya dan keluarga teman saya) berangkat kekantor bokap teman saya, kami berkumpul sejak jam 8 pagi dikantor tersebut semua persiapan sudah oke, sebelum berangkat untuk mengisi waktu luang (dari pada nunggu didalem bus) saya dan teman saya jalan-jalan disekitar kantor, sambil melihat para orang tua mempersiapkan perjalanan mereka. Dan tanpa sengaja saya melihat 2 orang wanita dan seorang laki-laki, namun saya hanya tertarik pada sesosok wanita yang lebih pendek (dari pada yang satu lagi), terlihat tomboy, agak cerewet dan mandiri. Ya itulah kesan pertama saya melihat dirinya.
Namun karena memang saya tidak mempunyai feel apapun terhadapnya, maka seperti biasa, saya tidak begitu memperdulikan wanita tersebut. Nah waktu memasukan barang-barang ke bagasi bus saya melihat dia dan temannya (yang saya kira adalah temannya, ternyata saudarinya, nah yang laki-laki itu baru temannya heheheheh,,,) berdiri disamping badan bus, tanpa ada maksud apapun saya menghampiri mereka. "Bantuin tuch kasian dari pada bengong aja" ucap saya.
"Ye, lo kan laki-laki ada juga lo yang bantuin".
Ya hanya sekedar ucapan itu yang kami keluarkan untuk sekedar berbicara.
Hingga akhirnya bus berangkat kami tidak berbincang, bahkan untuk sekedar bertanya nama masing-masingpun tidak.
Diperjalanan klise, sama seperti perjalanan pada umumnya saya hanya memandang pemandangan yang terlihat dari jendela (karna saya ngambil tempat duduk dekat jendela), hanya diselingi beberapa percakapan dengan teman saya (yang seperti biasa dia curhat tentang hubungan dia dengan pacarnya). Hingga kami sampai di penginapan sudah agak sore, dan saat itu saya sudah lupa dengan wanita tersebut, saya hanya mengurusi dimana kamar saya untuk saya istirahat, setelah berbincang dengan para orang tua akhirnya saya dan teman saya mendapat kamar sendir (Terpisah dari orutnya, amin. :p ), setelah membereskan diri dan bersih-bersih kami makan malam, karena saya makan didalam kamar maka saya tidak melihat wanita itu dan dimana kamarnya.
Karna menurut saya percuma menghabiskan waktu hanya dikamar saja saya mengajak teman saya untuk sekedar jalan-jalan di sekitar penginapan, akhirnya kami mengajak para wanita itu (Sebenarnya teman saya yang mengusulkan), namun saya bingung bagaimna teman saya tahu kamar para wanita tersebut.
Akhirnya kami menghampiri kamar mereka, ternyata mereka sedang nonton pertandingan bulu tangkis, dengan sedikit kecewa kami menunggu karena mereka bilang mereka juga mau jalan-jalan, setelah pertandingan berakhir, maka kami ber 5 melaksanakan acara jalan-jalan. Perjalanan biasa obrolan biasa. Teman saya dengan temannya sedangkan saya dengan dirinya dan temannya 1 lagi yang laki-laki. Oiya dia namanya Maria, dan yang laki-laki Ardi, sedangkan yang satu lagi namanya Dian (kalau tidak salah :p ).
Setelah sampai puncak kami hanya melihat-lihat.
Entah bagaimana mulainya akhirnya Ia (Maria) lebih dekat dengan saya daripada dengan yang lain, sesuai dugaan saya dia memang cerewet, dan suka bercanda. Entah bagaimana mulanya kami bercanda bahwa saya ayahnya dan Ia ibunya, serta Ardi anaknya. Kami bertiga membiarkan teman saya dengan Dian berdua saja. Sepanjang perjalanan kami hanya meledek Dian dan teman saya Anggra, karena saya tahu mereka berdua sudah mempunyai pacar masing-masing (saya tau Dian sudah punya dari Maria). Maka tak elak lagi mereka jadi bahan becandaan kami bertiga (Saya Maria dan Ardi).
Setelah kami merasa agak cape maka kami memutuskan kembali kepenginapan, namun memang Saya dan Maria seperti dua teman yang sudah lama tidak bertemu, kami memang cepat akrab satu dengan yang lain.
"lo berdua kaya dah kenal lama banget sech?" Kata Dian.
"Hah, kenapa emanknya?" Kata saya dan Maria.
"Iya keliatan deket banget, jangan-jangan,,,," kata Anggra menimpali.
"Kenape lo cemburu" Bales Maria.
"hahahahahaah,,,," Akhirnya kami hanya tertawa mendengar jawaban Maria.
Setelah samapi dipenginapan karna memang saya dan Anggra belom ngantuk kami mengusulkan untuk bermain kartu, namuan Maria dan Dian menolak dengan alasan sudah mau tidur. Akhirnya hanya kami bertiga yang maen (Saya, Anggra, dan Ardi) tentu saja dikamar saya dan Anggra.
Namun saya beberapa kali melihat kamarnya Maria dan Dian, entah mengapa tapi saya merasa harus melihat kearah sana (kamar saya diatas sedangan mereka dibawah depan). Ternyata filling saya benar mereka keluar lagi dari kamarnya, entah apa yang mereka inginkan. "Jiahh, tadi diajakin katanya mau tidur, eh,,sekarang malah keliaran" Kata saya tanpa bermaksud ditujukan pada siapapun.
"Hahahahah,,,,kangen kali tuch sama lo" Bales Ardi.
"Jiah,,ajak aja maen kartu disini" Kata Anggra menimpali.
"Ya dah ajak gih sana, telepon aje" Balas saya.
"Woy,,,ngapain lo, katanya mau tidur" Teriak Anggra pada mereka.
"Tau nech, lagi ada urusan, heheheehe,,," Kata Maria.
"Jiah,,paling ga jauh dari perut, laper ye,,," Canda saya.
"Hahahaha,,,tau aje" Bales Ia.
"Maen kartu yuk" Tanya Ardi.
"Ga ah, males,," Jawab Dian.
Khirnya mereka masuk kedalam kamar ortunya Dian, entah apa yang mereka lakukan disana, hingga akhirnya kantuk menyerang dan kami membubarkan diri untuk beristirahat.

Jumat, 17 Februari 2012

Lirikan Kedalam Ruang

Entah rasa yang memuncak menghancurkan jiwa dan raga, namun kenyamanan hanyalah bualan yang terus tersemaikan didalam dada.,.
Andaikan keinginan hati dapat tercapai rasa, ingin ku genggam dan tak pernah ku lepaskan lagi.,.
Namun semua hanya tinggal khayalan yang terpatri didalam kepalaku, yang tak pernah menjadikan kenyataan yang tergenggam dalam tangan ini,.,
Menghancurkan jiwa dan perasaan yang tersemikan oleh siraman hangat dari jiwamu.,
Mengharukan perasaan yang ada hingga semua kemabli menjadi kehampaan yang terdalam dijiwa.,.,
Ketukan di pintu memanggil seakan dirimu ingin memasuki ruang ini.,.
Namun saat ku persilahkan, engkau menjauh seakan hanya ingin mengintip penasaran apa yang ada didalam ruang.,.,
Tinggal kesunyian yang menemani diriku kini, tanpa kehangatan yang terpancarkan lagi dari bulir-bulir nafasmu.,

From my brain n my heart : Risnuta