Rabu, 08 Agustus 2012

Aku Kepada Diriku


Kembali,,,kembali,,dan kembalilah, setidaknya itu yang kurasakan saat ini terhadap dirimu.
Aku ingin engkau kembali dalam jiwa ini, kembali kedalam hati ini, kembali dalam hidup ku ini.
Entah sudah berapa lama engkau menghilang dalam hidupku, entah sudah berapa lama kau terhapus dalam ingatnku, entah sudah berapa lama engkau ku biarkan dan ku acuhkan dalam perjalanan hidupku.
Namun sekarang, hari ini, menit ini, detik ini ku ingin kau kembali, maukah kau kembali lagi menemani hari-hari perjalanan hidupku ini, hari-hari dimana kau dan akau selalu bersama melewati segala aral rintangan dalam hidup kita.
Ku akan menemukanmu lagi dalam pencarian hidupku, tak ingin ku lepas lagi dirimu, tak ingin ku biarkan kau menghilang lagi dalam hidupku.
Engkau orang yang mengerti diriku, engkau satu-satunya yang dapat ku percaya, engkau satu-satunya yang bisa memberikan ku semangat dalam menjalani apapun yang melintas dalam hidupku, maka dari itu kembalilah!!
Kembali kedalam pelukanku, kembali kedalam hatiku, kembali kedalam jiwaku, kembali dalam dekapanku, dan kembali kedalam kehidupanku.
Aku sudah cukup untuk mencari pengganti dirimu namun tak kutemukan, tak ku dapatkan, yang ku temui hanya sekumpulan orang-orang yang hanya berdiri disampingku tanpa mengetahui siapa diriku sebenarnya, namun tidak padamu.
Kamu selalu mengerti diriku, kamu selalu ada dalam diriku, kamu selalu mencegah apa yang tidak seharusnya kulakukan, dan kamu tidak akan segan-segan marah padaku jika perbuatanku salah.
Kamu dan diriku adalah satu, itu ku ketahui sudah lama, namun ku anggap kamu hanya ada saat ku muda, muda dalam kehidupan ini dan tak akan ku perlukan dirimu untuk menuju kedewasaan saat ini, namun aku salah!! Ya aku salah, aku membutuhkan kamu untuk membatasi tingkah laku ku, tingkah laku yang salah dan menyemangatiku saat ku butuh semangat.
Kamu tak pernah berhenti memberikan semangat padaku walau seringkali ku mengabaikannya, kau tak pernah jenuh untuk memberikan dukunganmu walau seringkali ku acuhkanmu.
Sekarang ku mengerti, aku membutuhkan dirimu walau suatu saat ku menemukan seseorang yang bisa memberikanku semangat, memberikan ku dukungan namun engkau tak akan pernah pergi dalam hidupku, kau ada untukku, dan aku tak akan sempurna tanpamu.
Kembalilah padaku, dan biarkan ku menemukanmu lagi!!

*Risnuta*

Doa


Terik yg t'tlan glap mmbawa kdmaian,,,
Mnjga dri dlm pekat yg tak t'peri,,,
Pndngan mta yg hlang,,,
Hnya b'hrap kehadiran Ilahi,,,
Sandrkan dri dlm keikhlasan,,,
Mnuggu chya mnynari hati,,,
Smpai jwa t'lpas raga,,
Hnya bersmpuh mmnta keridhoan-NYA,,,

*Risnuta*

Dalam Bimbang


Berjalan menyusuri lika-liku kehidupan, Hanya untuk mencapai satu harapan.
Proses menuju kematian, Yang akan menghampiri dalam kehidupan.
Musuh menjadi teman, Teman menjadi lawan.
Sahabat kan hilang, Walau terus terkenang.
Hati terbesit dendam, Membunuh rindu redam.
Terbuai nafsu binatang, Yang tak selalu terbentang.
Menengadahkan tangan, dijalan yang terjal.
Ku mohon ampunan, hanya padamu ya TUHAN.
Seonggok daging hina, yang selalu tertahan.
Mencapai suatu tujuan, yang terpampang dihadapan.
Hidup bagaikan ilusi, yang terpatri dalam angan.
Mengapai hasrat diri, dalam tameng kenistaan.
Aku, kamu dan mereka hanyalah sebutir buih, Yang selalu ada dalam lautan luas.
Terombang-ambil dalam jalan, hingga mencapai satu tujuan.


*Risnuta*

BEKU


Kadang saat dikeramaian saya merasa hampa,,,
disaat keriuhan saya merasa sepi,,,
disaat tenang saya merasa tersendiri,,,
disaat gelap saya merasa terpuruk,,,
galau, apakah yang dimaksud galau,,,
hanya sebuah kata yang tak ku mengerti maksudnya,,,

saat ada seberkas cahaya yang kukira menghangatkan,,,
ternyata tak mampu menembus kebekuan,,
kebekuan yang entah kapan akan mencair,,,
kebekuan yang entah kapan dapat penghangatan,,,

saat ada yang menawarkan kehangatan,,,
kumenerima dengan penuh pengaharapan,,,
namun ternyata tetap hanya sesaat,,,
hingga kesalahan membuat kebekuan yang pekat,,,

melangkah dijalan kegelapan,,,
tanpa tahu pasti kapan mendapatkan cahaya,,
hingga ku melihat seberkas cahaya,,,
yang ternyata hanya cahaya palsu yang cepat sirna,,,

mencoba memberikan kehangatan dengan senyuman,,,
namun hanya kepalsuan yang terlahir kembali,,,
mencoba bertahan dengan mengatakan "semua baik-baik saja",,,
namun ternyata hanya pelarian,,

senang saat ada seberkas cahaya,,,
namun terpuruk saat meninggalkan cahaya,,,
ingin tak ada kebekuan dalam diri,,,
namun kadang cahaya tak dapat menembus kebekuan tersebut,,,


*Risnuta*