Akhirnya mempunyai kesempatan menulis kembali, kali ini cuman mau sedikit menceritakan tentang apa yang terjadi pada mimpi ku.
hari ini ternyata mimpi yang ku alami memberikan suatu "penglihatan" kembali apa yang terjadi pada perjalanan hidupku, dan apa yang telah aku lakukan.
Aku bermimpi berada disuatu daerah, namun entah mengapa ku menganggap itu jepang, ya entah mengapa. namun ada keyakinan sendiri kenapa aku menganggap lokasi itu adalah lokasi para samurai. aku diperlihatkan kepada suatu keluarga, segala permasalahan yang ada, dan juga segala persoalan yang harus aku selesaikan dalam keluarga itu.
Aku bertanya dan selalu bertanya, kenapa aku yang menyelesaikannya, apa sebenarnya diriku ini. namun ternyata pembelajaran yang didapatkan bukan itu. saat semua kendala menumpuk. diriku menyandar di depan pintu melihat kearah langit yang memancarkan sinar terangnya yang menerpa wajah ini.
Aku tersadar apa yang telah ku lakukan, semua perbuatan susila ku "amati", semua kebobrokan yang ku "lihat", semua kejahatn yang ku "lihat" ternyata semua ini telah menyingkirkan apa yang selama ini harus ku "lihat".
Keindahan yang terpampang didepan mataku membutakan "penglihatan" ku untuk melihat keindahan itu sendiri, di depan pintu itu, ku melihat kembali keindahan dunia yang diturunkan padaku, pada kami, pada kita. Keindahan yang begitu indah. hal tersebut yang telah tertutup pada "penglihatan" ku selama ini, karena bantuan yang harus ku lakukan.
Yang ku bicarakan bukan keindahan yang ku lihat di mimpi ini, namun dalam kenyataan. saat ku bisa benar-benar melihat keindahan yang tidak dilihat orang lain, keindahan Dunia yang memaparkan keburukan dan seribu kebaikannya dengan cara sendiri.
Pertemuan dengannya, ternyata membawa aku kembali ke masa lalu yang tertuang dalam sebuah mimpi ku. Terima kasih padamu, tugasku mungkin telah selesai untuk membantu mu, aku akan pergi namun aku akan selalu ada. Perjalanan ini akan terus ku tempuh.
Ku pernah berkata "aku hanya melihat dan memperhatikan, bukan sebagai pembawa berita" ya sebenarnya ada yang kurang dari kata-kata itu. karena sebenarnya "pembawa berita adalah orang-orang seperti dirimu", kamu bilang "tidak adil, karena aku mengetahui banyak namun tidak perlu membicarakannya kepada orang lain" , namun apakah kamu tahu bahwa kadang aku hanya bisa melihat kesakitan, keterpurukan, dan aku tidak boleh membantu mereka, hanya dapat "melihat" mereka merana dan terpuruk.
Aku sadarkan hal itu, karena sebenarnya kita mempunyai "tugas" masing-masing yang harus kita jalani, kamu yang melihat "kemampuan" adalah suatu hal yang harus kamu lakukan, bukan berarti aku tidak membicarakan beberapa hal tertentu dengan maksud egois, namun karena memang itu yang harus terjadi. apapun yang aku ketahui tentang sesuatu hal, aku wajib memnanyakan hal itu kepada orang yang berwangkutan untuk mengatakan apa yang terjadi. walau aku sebenarnya sudah mengetahuinya.
So, good bye but i'm never Gone.
"Risnuta"