Rabu, 09 November 2011

Pertemuan kembali (Kisah cinta part 2)


Namun keinginan hanya tinggal keinginan saja, pemuda itu hanya bisa melihat wanita manies tersebut pergi dengan seorang pemuda yang menghampirinya. Tinggal pemuda tersebut yang dengan diamnya menunggu bis yang menghampiri dirinya untuk mengantarnya ketempat tujuan.
Entah berapa lama bis yang ia tumpangi (loh dah naek bias yach) sampai ditempat tujuan, sesampainya ditempat tujuan (Bisnya ngebut) ternyata dia melihat kembali wanita yang dia temui pagi ini dihalte bis tempat dia menunggu bis yang mengantarkan dirinya ke tempat dimana dia bekerja. Ingin rasanya dia menghampiri wanita tersebut namun memang dirinya tidak berani (baca: Takut) untuk menyapanya. Sebenarnya bukan hanya dengan wanita tersebut saja dia tidak berani berbicara, karena sebenarnya dirinya tidak mampu berbicara dengan wanita yang belum dia kenal.
Akhirnya dia hanya dapat melihat (Baca : Kabur) wanita tersebut tanpa mampu menyapa dan berkenalan dengan dirinya. “Woy, Don. Dari mana aja lo baru datang jam segini?” Tanya temannya.
“Eh, elo nyet. Macet nech, nah lo sendiri kenapa baru dateng jam segini?” Balas Doni.
“Lah kalo gua mah dah dateng dari tadi, cuman laper. Makanya gua makan dulu tadi didepan, hehehehe”
“Makan mulu lo kerjaannya” Ledek Doni.
Akhirnya mereka pun masuk kedalam bersama-sama.

Senin, 07 November 2011

pertemuan pertama (kisah cinta part 1)

"Ehm, Sori. Bangku ini sudah ada yang nempatin belum yach?" Tanya seorang pemuda.
"Oh, Engga kok. Bangkunya kosong," Jawab wanita cantik itu.
Akhirnya mereka duduk bersebelahan, beberapa lama mereka tidak saling berbicara satu sama lain, mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing. hanya ditemani segengam alat elektronik yang ada didalam genggaman tangan mereka, hingga datanglah seorang anak kecil yang terlihat dekil meminta melintas didepan mereka, Namun tanpa disangka pemuda tersebut memanggil anak kecil tadi dan memberikan anak kecil itu uang yang lumayan besar bagi ukuran anak-anak. Dengan fikiran yang bingung dan ucapan terima kasih akhirnya uang tersebut disimpannya dan dia melanjutkan perjalannnya.
Melihat perbuatan pemuda tersebut wanita cantik yang berada disebelahnya mulai memperhatikan pemuda tersebut. Baru kalio ini dia melihat sesosok pemuda yang lumayan tampan tidak menggunakan kendaraan pribadi dan memberikan uang yang jumlahnya memang lumayan besar kepada anak kecil yang bukan peminta-minta. Ya anak kecil tersebut hanyalah seorang tukang pemulung yang memang sedang melintas dihadapan mereka.Tak berapa pemuda tersebut merasa bahwa dia diperhatikan oleh seseorang disekitar dirinya, dengan penasaran dia melihat sekeliling dan matanya tertuju kepada wanita disebelahnya yang tertangkap sedang memperhatikannya.
Akhirnya hanya senyuman dan anggukan yang diberikan permuda tersebut kepada wanita itu, namun dalam hati pemuda itu ingin mengetahui seiapa wanita manies yang berada disebelahnya tersebut...
BERSAMBUNG

gelap pekat menerjang

saat raga terbungkus kegelapan, rasa lelah datang menghampiri.
Saat hati merasa gundah kegelapan merasuk jiwa.
Terbitkan sinar harapan, untuk membawa keindahan yang dapat menyingkirkan gelap dalam diri,,,
Original Write By :Risnuta

Kamis, 27 Oktober 2011

Dua Arah Dalam Kesatuan

saat dua tujuan menjadi satu.,.,
saat kehidupan dan kematian menjadi takdir.,.,
saat kebaikan dan keburukan akan terbayar,.,
saat tak ada lagi gelap dan terang.,,

akhir membawa awal.,.,
awal membawa perjalanan.,.
perjalanan membawa tujuan.,.
tujuan kepada akhir.,.

diam dalam keramaian.,.,
keramaian dalam kehingaran.,.,
kehingaran dalam kesunyian.,.,
kesunyian dalam diam.,.

dua sisi yang mempunyai dua tujuan yang berbeda namun mereka adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan dalam keadaan apapun, menjaga dan dijaga, kebaikan dan keburukan, namun saat mengetahui keindahan dibalik semua duka maka orang akan tersenyum manies, namun banyak yang tak menginginkan keburukan dari sebuah keindahan.,.

Write Original By : Ris Nu Ta

Senin, 24 Oktober 2011

Kejujuran

mengerti hati akan sulit teratasi dalam hati, namun jiwa yang tulus tak pernah ingin manyakiti hati ini, keindahan yang terlukis tak akan mampu membandingin kejujuran hati, namun semua terhapus dalam kepahitan luka dalam kejujuran yang indah. namun suatu saat kan terbukti kepahitan yang ada dalam kejujuran adalah hal yang terindah dalam sebuah kehidupan
Original Write By : Ris Nu Ta

Maafkan Aku

Ku tahu goresan yang kutoreh pada hatimu begitu pedih.,.,
Ku yakin kau mengutuk perbuatanku padamu.,.,
Apapun kata terucap dari bibir ini, hanya kata bias yang akan kau dengar,.,
Kata tanpa makna dan tanpa arti.,.,
Aku tak ingin kau dan aku terjatuh kedalam jurang yang semakin dalam.,.,
Menyesali apa yang akan kita lakukan
Aku melakukan ini hanya agar kau mengerti.,
Bahwa aku menghargaimu, namun tak ingin bersamamu kini,.,
Semoga kau mengerti, walau kau membenciku,.,.
Mungkin suatu hari nanti kau akan mengerti,.
Apa yang telah ku kulakukan ini.,.,
writeWrite Original By : Risnuta

menjelang gelap datang


saat mentari tak lagi memberikan kehangatan.,.,
saat rembulan tak lagi memberikan kelembutan.,.,
maka sinar menjadi tanpa harapan.,.
dan gelap menjadi mencekam dalam angan.,.

hilang sunyi sepi.,.,
menjelang mentari meredup,.,
cahaya tak lagi memberikan sinar harapan.,.
dan gelap memberikan kegelisahan dalam asa.,.
write Original By: Ris Nu Ta

Kamis, 20 Oktober 2011

Selamet Yang Tak Pantas


orang1: Mas dah jadi pengangguran yach?
orang2: Kurang ngajar, Gua baru lulus kuliah nech
Orang1: Loh, Mas dah dapet kerja belom?
Orang2: Belom, emank kenapa?
Orang1: Berarti saya benar, anda sudah menjadi pengangguran

Rabu, 19 Oktober 2011

Yang Bego Siapa

  • maaf mas numpang nanya kalo jalan ke rumah pak RT kemana yach?
  • Oh, gampang mas, mas tinggal jalan lurus trus, nanti ketemu perempatan belok kiri
  • dari situ deket mas
  • Deket mas, tinggal nnt klo ktmu perempatan belok kiri lagi, nah abis gitu kalo ketemu perempatan belok kiri lagi mas. nyampe dech Rumahnya
  • ehm,,warna rumahnya apa ya mas
  • warna ijo mas
  • ijo mas, ehm,,,ijonya kaya gitu bukan (sambil nunjuk kesalah satu rumah)
  • iya mas.
  • makasih y mas...

Selasa, 18 Oktober 2011

pertanyaan dari wanita untuk pria


co : hai kalian para wanita jagalah kelakuan kalian
cw : ada apa dengan kelakuan kami?
co : kami menginginkan kamilah orang pertama yang menyentuh kalian
cw : maksudnya kalian menginginkan keperawanan kami?
co : ya tentu saja.,.
cw : baiklah kalian bisa melihat tes kami didokter kalo kami masih perawan, namun bagaimna dengan kami? bagaimana kami tau kalo kalian masih perjaka??

Salah Kasih Film


ayah : Nak apa yang sedang kamu lakukan
anak : nonton Yah?
ayah : nonton apa kamu
anak : Blue film yach?
Ayah : APA?? kamu masih kecil ga boleh nonton kaya gituan, siapa yang ngajarin kamu nonton itu? (bentak ayahnya marah)
... dengan sedikit gemetar anaknya menjawab
anak : kan kemaren ayah yang ngsih film ini ke ade?
:hammer: >,<

kata-kata mesum


wahai wanita jika kalian benci dengan dan tidak menginginkan laki-laki ada didunia ini untuk selamanya maka kepunahan yang akan kalian hadapi,
wahai pria jika kalian merasa bosan dengan tingkah laku wanita, dan tidak menginginkan wanita ada didunia ini untuk selamanya maka kehancuran yang ada dalam hidup.
kenapa kita tidak bersatu saja?, maka dari itu wahai wanita datanglah kerumahku untuk mempersatukan tubuh kita agar tidak ada kepunahan didunia ini?

>,<

Tubuh Kalian Adalah Harta Kalian

laki-laki adalah seorang yang menginginkan tubuh kalian, sekali lagi saya tegaskan laki-laki adalah seorang yang menginginkan tubuh kalian, maka dari itu waspadalah atas keinginan mereka (walau tak semua laki-laki seperti itu) yang mengarahkan kalian untuk memberikan tubuh kalian kepada mereka.

Senin, 17 Oktober 2011

kataku

seorang juara : tak ada yang lebih hebat dariku,.,aku telah mengalahkan semua orang terhebat didunia
kakek2 : belum semua kau kalahkah masih ada 1 orang yang bisa mengalhkanmu
juara : siapa itu wahai orang tua, dunia ini telah ku taklukan siapa yang mampu menandingiku
kakek : ada wahai anak muda, pergilah kau keruangan itu (sambil menunjuuka 1 ruangan penuh dengan cermin)
juara : dimna dia wahai o...rang tua, tak ada siapapun disini selain cermin
kakek : jika kau dapat melihat keseluruh ruangan itu, dialah mush terbesarmu, seseorang yang angkuh lagi juga sombong

#kata2bijak#

Minggu, 16 Oktober 2011

cerpen (bunga tak tergapai)

Terik mentari yang menyengat bumi ini tidak menyurutkan seorang pemuda untuk menuntut ilmu, terlihat di berlarian mengejar bus yang mengantarkannya ketempat dimana dia belajar. Peluh telah menetes dari wajahnya yang tampan saat dia telah berada diatas bus tersebut, dia mencari tempat duduk kosong dan duduk disana.
"Cape mas" Sapa wanita diseblahnya.
"Iya nech, maaf ya saya numpang duduk" sapa pemuda tersebut.
"Loh kok, minta maaf khan ini juga bukan kursi saya, kalo mank mau duduk. Duduk aja mas" Kata wanita tersebut diselingi senyum.
Akhirnya mereka berbincang hingga pemuda tersebut turun dahulu karna memang sudah sampai tujuan.
"Saya turun duluan ya mba. Sudah sampe tujuan" Bilang pemuda tersebut.
"Oh,,,oke, Oiya manggilnya jangan mba, dari tadi manggil mba mulu, panggil aja Dini".
"Oh,,,oke mba, eh,,Dini, saya Doni.", "Duluan ya Din" lanjut Doni.
Akhirnya dia pun turun dan segera menuju kampus untuk belajar.
Keesokan harinya kejadian tersebut terulang, Doni bertemu kembali dengan Dini diatas bus, dan kejadian tersebut terulang hingga beberapa bulan kedepan dan hal tersebut juga membuat Doni semakin dekat dengan Dini tiap harinya, entah sejak kapan perasaan Doni kepada Dini mulai berubah dari orang yang satu perjalanan menjadi seorang teman dan lama-kelamaan menjadi seseorang yang mengisi hatinya.
Hingga suatu hari Doni memberanikan diri untuk mengajaknya jalan. Entah bagaimana awalnya akhirnya Doni memberanikan untuk mengatakan perasaannya kepada Dini bahwa dirinya menyukai Dini, dan hal tersebut membuat Dini meninggalkannya. Entah mengapa sejak kejadian tersebut dirinya dan Dini tidak lagi bertemu, dan dia juga tidak dapat menghubungi Dini.
"Din, maaf kalo perkataan ku membuat kamu ga nyaman. Tapi kalo boleh aku mau ketemu kamu, walau itu adalah untuk yang terakhir" Bilang Doni pada Dini lewat Sms.
Lama, Doni menunggu balasan dari Dini. Putus asa dia menunggu jawaban dari Dini, hingga. "Sory Don, mungkin aku bukan yang terbaik bagi kamu, kamu berhak mendapatkan yang lebih baik dari aku." Balas Dini.
Tanpa menyia-yiakan waktu, Doni langsung telepon balik Dini. "Halo, Din...Tolong jawab Din" kata Doni.
"Kenapa Don?"
"Aku sayang sama kamu, kalo mank kamu ga mau ketemu aku lagi oke aku akan ngelakuin itu, tapi ku mohon kamu mau ketemu aku untuk yang terakhir kali. Aku mau denger penjelasan dari kamu"
"Ehm,,,Don, aku ga pantes buat kamu. Lebih baik kamu pilih orang lain Don, mending kita ga usah ketemu lagi."
"Tapi Din, a..." Kata Doni terputus karna Dini menutup teleponnya.
Beberapa hari setelah kejadian tersebut tanpa sengaja Doni bertemu Dini disebuah pusat perbelanjaan. "Dini," Sapa Doni.
"Doni."
karna mereka bertemu dikasir, akhirnya Dini tidak bisa menghindar lagi, akhirnya mereka mencari tempat untuk berbincang sekaligus Doni meminta penjelasan dari Dini atas siakpnya.
"Din, tolong jelasing ke aku, kenapa kamu selalu menghindar dari aku?, tolong jelasin Din" Desak Doni akhirnya.
"Aku tuch ga pantes untuk kamu Don, kamu baik, bersih. Ga sepantasnya kamu sama aku"
"Tapi aku sayang sama kamu Din, aku ga peduli dengan apa yang telah kamu lakukan"
"Kamu ga ngerti Don, aku kotor, ga kaya kamu. Aku ga pantes buat kamu. Lebih baik kamu cari wanita lain yang memang pantas buat kamu" Jelas Dini.
"Oke kamu minta kau cari wanita yang aku kira pantas buat kamu, tapi aku ga perlu nyari jauh-jauh, aku dah nemuin wanita itu yaitu kamu" Kata Doni.
"aku tuch pelac** Don, aku ga pantas buat kamu, ga da gunanya kalo kamu mempertahanin aku, aku sayang sama kamu, tapi aku sadar aku ga pantes buat kamu" Akhirnya Dini menjelaskan semua.
Setelah penjelasan Dini, Doni tidak dapat berkata apapun, dia shok atas apa yang dia dengar. Dan hal ini dipergunakan Dini untuk pergi dari sana tanpa Doni menahannya.
Entah sudah berapa hari Doni menjalani hari tanpa Dini, namun semua hal yang dia lakukan mengingatkan dirinya bahwa dia benar-benar menyayangi Dini. Walaupun Doni mempunyai prinsip tidak akan berpacaran dan menikah dengan wanita yang tidak perawan, namun perasaan yang menggebu dalam hatinya tidak dapat ditahan lagi, dia menginginkan Dini, dia menyayanginya. Akhirnya dengan dorongan hati dia mencari Dini untuk menyatakan perasaannya, dia tidak peduli atas status yang ada pada Dini, karna dia benar-benar sayang kepada dini.
Namun ternyata kenyataan tidak seindah khayalan, pada saat dia bertemu Dini ternyata Dini sedang bersama seorang pria setengah baya, mereka terlihat mesra berdua. Awalnya Doni tidak ingin menghampiri mereka, namun perasaannya lebih kuat dari egonya maka dari itu akhirnya Doni menghampiri Dini, dan menyatakan perasaannya.
"Tapi Don, kamu khan dah tau apa kerjaan aku, kamu dah tau gimana kotornya aku." Jawab Dini setelah mereka berpisah dari om-om tersebut.
"Aku ga perduli dengan kerjaan kamu Din, asal kamu mau ninggalin kerjaan kamu sekarang aku masih mau sama kamu Din, aku menginginkan kamu bukan karna nafsu tapi karna kau sayang sama kamu Din."
"Tapi Don, aku ga bisa." Jawab Dini dengan berurai air mata.
"Aku juga sayang sama kamu, api aku ga bisa sama kamu. Tolong ngertiin aku Don, aku ga bisa" Lanjut Dini.
"Tapi Din, kenapa? Aku bener-bener sayang sama kamu, aku ga peduli apa kerjaan kamu dulu. Aku bener-bener sayang sama kamu Din"
"Aku seneng ngedengernya Don, bener aku seneng tapi maaf, aku ga bisa, aku bener-bener ga bisa Don. Tolong ngertiin keadaan aku."
Tanpa ada kata satupun akhirnya Dini beranjak pergi dengan air mata masih menghiasi wajahnya. "Din, kalo emank itu keputusan kamu aku terima, tapi tolong jangan pergi dari hidupku." Kata Doni sebelum Dini pergi.
Akhirnya Dini pergi dengan senyuman dibibir indahnya menjawab Doni. Setelah hari itu Doni benar-benar kehilangan Dini, dia tidak dapat menghubunginya. Hingga suatu hari ada surat untuknya.

Untuk Doni yang ku sayang.
Maaf ya Don, akhir-akhir ini kamu ga bisa ngehubungi aku, aku sengaja tidak mau kamu menghubungiku, karna ku rasa aku ga pantes buat kamu, aku sayang sama kamu Don, sayang banget. Dari semua cowo yang deket sama aku, cuman kamu orang pertama yang bener-bener bisa masuk dalam hatiku.
Don maaf ya, kalo aku sudah membuat kamu kecewa. Aku bener-bener ga bermaksud membuat kamu kecewa, jika memang aku diberi kesempatan aku mau jadi istri kamu Don, tapi aku sadar saat ini aku sudah kotor, dan aku ga pantes buat kamu yang baik.
Kalo memang surat ini sudah berada ditanganmu dan kamu membacanya, berarti kita tidak akan pernah bertemu lagi. Dan kuharap kamu bisa melupakan aku dan mencari wanita baik-baik untuk dirimu kelak.
Doni yang kusayang, terimaksih atas semua perhatian kamu sama aku. Terimaksih karna telah menyayangiku walau kita tidak dapat bersama. Terimakasih karna kamu membuat hari-hari terakhirku didunia ini menjadi semakin indah.
Salam sayang Dini.

Original Write By : Risnuta

cerpen 2 (sejati)


Ku terbangun dengan seorang wanita disampingku, wanita yang maniez, cantik lembut. Tak ingin ku melepasnya untuk alasan apapun juga, ku menetapnya cukup lama hingga dia membuka matanya. Menggeliat kecil menandakan dia sudah bangun dari mimpi indahnya. "Ehm,,," Katanya sambil tersenyum padaku.
Ku balas senyuman indahnya padaku, dia adalah wanita terindah yang pernah kumiliki selama hidupku, tak akan pernah ku melepasnya untuk alasan apapun juga (setidaknya itulah harapanku), hingga suatu peristiwa membuatku terguncang.
Pagi itu seperti biasa ku bangun dari tempat tidurku yang nyaman bersama bidadariku, untuk menjalankan kewajibanku bekerja. "Hati-hati dijalan ya yank," Kata bidadariku mengantarkan kepergianku.
"Iya yank, aku pergi dulu ya, muachh" Pamitku padanya.
Sesampainya aku dikantor ternyata pekerjaan ku sangatlah banyak hingga ku pulang telat. Entah sudah berapa lama hal tersebut terjadi, namun bidadari cantikku tak pernah sekalipun marah dengan keterlambatanku. Hingga suatu hari ku dapat pulang tepat waktu, dan tanpa sengaja ku melihat ada mobil parkir didepan rumahku. "Mobil sapa lagi tuch parkir sembarangan" Umpatku dalam hati
Karna saat itu ku berfikir bahwa pemilik mobil tersebut adalah saudara dari salah satu tetanggaku, maka tak ada fikiran macam-macam dalam benakku. Akhirnya masuklah aku kedlam rumah. "Yang,,,sayang aku pulang" Panggilku pada bidadariku.
Namun rupanya dia tidak mendengarku, tak ada jawaban darinya. "Mungkin dia sedang tidur" Batinku.
Akhirnya pergilah aku kekamar, namun sebelum ke sampai, aku mendengarkan suara desahan yang kukenal. Dengan amarah yang memuncak maka ku bukalah pintu kamar tersebut, betapa terkejutnya diriku saat melihat bidadariku bersama seorang laki-laki yang tidak ku kenal tanpa sehelai benangpun melekat pada diri mereka berdua.
"Sayang,,," Ucap dirinya sambil menutup badannya yang tak menggunkan pakaian.
"Bajin**n, siapa lo beraninya n**nt*t sama cewe gua?? Pergi lo dari rumah gua anj**" Bentak ku kepada pria kepar** tersebut.
"Yank, maafin aku ya, aku khilaf" kata bidadariku sambil berlutut dihadapanku.
Namun rasa sakit ini lebih besar dari rasa ibaku padanya, aku pergi malam itu juga dari rumahku, setelah aku menghajar Bajin** kepar** itu. Aku lalu pergi entah kemana malam itu hingga pagi menjelang.
Pagi itu aku kembali kerumah, namun ternyata bidadariku tak ada disana. Dia menghilang tanpa ku tau kemana dirinya, namun ku tak terlalu mencemaskannya, malah aku gembira dengan keputusannya pergi dari sini. Pagi itu aku seperti hari sebelumnya membersihkan diri dan pergi kerja seperti hari-hari biasa.
Namun malam itu ku tak ingin pulang cepat sehingga ku membelokkan tujuanku kepantai (aku memang sering pergi kepantai jika ada masalah) entah jam sudah menunjukan jam berpa, namun seingatku sudah cukup larut. Maka akupun kembali kerumah. Betapa terkrjutnya aku saat melihat bidadariku berdiri didepan rumahku, dia berlari menghampiriku saat melihat diriku.
"Yank, aku minta maaf ya, aku tau aku salah tapi maafin aku ya yank. Aku janji aku ga akan ngulangi hal itu lagi" Kata dia mohon ampunanku.
Namun hatiku belum dapat menerima hal itu, maka ku meninggalkannya diluar rumahku. Tapi betapa terkejutnya diriku saat melihat dirinya masih berada didepan rumahku saat ku akan berangkat kerja. Akhirnya kuputuskan untuk tidak bekerja hari itu, dan mendengarkan alasan dari sang bidadari pujaan hatiku.
"Maafin aku yank, aku tau aku salah dengan berbuat hal itu dibelakangmu" Kata dirinya saat kita telah masuk kerumah.
"Kalo kamu tau itu salah kenapa kamu ngelakuin hal itu?" Tanya ku padanya.
"Hic,,hic,,a,,,aku khilaf yank" Jawabnya.
"Maafkan aku yank, ku janji aku ga akan ngelakuin hal itu lagi. Aku janji yank" Lanjutnya.
"Yank, sebenarnya aku masih sayang banget sama kamu, aku bener-bener ga mau kehilangan kamu. Kamu janji ya ga akan menghianati aku lagi" Kataku padanya.
Akhirnya kami berpelukan dan berjanji tidak akan berhianat satu sama lain.
Berbulan-bulan kemudian kami masih bersama, dan tanpa sengaja aku melihat buku diarynya yang selalu ditulisnya malam hari (aku tahu karna aku pernah berpura-pura tidur waktu dia menulis diary). Aku buka diary tersebut dan ternyata peristiwa "petaka" tersebut juga ditulisnya.
"Ya,,Tuhan maafkan aku telah menghianati suamiku, aku sangat mencintai dirinya tolong jangan jauhkan dia dariku. Aku tak sanggup jika aku harus kehilangan dirinya" Aku terharu membaca tulisan tersebut.
Kukira itu adalah tulisan terakhirnya waktu "petaka" tersebut terjadi, saat ku ingin membalikkan lembaran buku tersebut kumelihat ada tulisan lain yang membuat ku ingin membacanya.
"Ya Tuhan semoga suamiku tidak pergi dari sisiku, karna apa yang telah terjadi tadi. Ingin ku berteriak pada suamiku bahwa aku diPerk**a oleh saudaranya sendiri, namun ku takut dia akan mengamuk pada saudaranya sendiri, aku sayang pada suamiku. Jika memang dia berfikir bahwa aku yang salah maka biarlah begitu".
"Ya Tuhan ku berterima kasih padamu, karna pada saat suamiku pulang dia tidak melihat kelakuan saudaranya yang telah memperk**a ku, namun ku sangat sakit saat dia melihat ku diperko** oleh teman saudaranya, mudah-mudahan dia Tidak tahu bahwa saudaranya memperko** ku."
Selesai ku membacanya perasaanku campur aduk antara sesal, marah, benci, jijik, sekaligus sayang kepada bidadariku, kuingin memeluknya tanpa melepasnya, ku ingin menjaga dia dari siapapun yang akan menghancurkannya termasuk orang-orang dekatku. Akhirnya dia datang melihat dirku yang meneteskan air mata "Sayank kenapa, kamu ga apa-apa" Tanyanya padaku.
Tanpa banyak berkata aku memeluknya, mendekapnya erat seakan ku taku jika kulepaskan dirinya kuakan mehilangannya.


Original Write By : Risnuta

Sabtu, 15 Oktober 2011

cerpen 1

Sore itu mataku tertuju pada gadis cantik disebrang rak buku tampat ku berdiri, entah mengapa mata ini tak dapat ku palingkan dari wajahnya, ingin ku tahu siapa namanya, dimana dia tinggal, dan yang paling penting apakah dia sudah mempunyai kekasih atau belum. Namun ku terkejut saat melihat ada seorang pria menghampiri dirinya, berbincang dengannya seperti seorang yang dekat dengannya.
"Ah..Dia pasti temannya" begitu batinku, setidaknya harapku.
Hingga dia lepas dari pandanganku, ternyata pria tersebut masih bersamanya, tak rela rasanya hati ini melihatnya dengan pria lain (walau sebenarnya apa hak ku untuk marah pada pria itu?).
Malam itu ku tak dapat tidur, karna lagi-lagi bayangan wanita itu masih tersimpan didalam memori otak ku. "Ehm,,,Ngomong-ngomong siapa ya nama wanita tersebut" Dalam bathinku. Akhirnya ku tertidur dengan perasaan masih tertempel pada wanita tersebut.
Keesokan harinya, aku memulai dengan kehidupan yang biasa, bangun pagi, siap-siap dan brngkt kerja. Namun betapa terkejutnya aku, saat ku lihat ternyata aku bertemu wanita yang kemarin ditoko buku, sedang berada dikantor ku (lebih tepatnya lift kantor ku), panas dingin diriku (bukan karna diriku sedang sakit. Namun. Ya kalian tahulah), "Ehm,,,kenalan,,,engga,.,kenalan,,engga" itu ucapku dalam hati berulang-ulang.
Hingga pada akhirnya dia keluar dari lift dan saya tidak berani untuk bertanya siapa namanya. "Arrgghhh,,,Bodoh, kenapa saya tidak berani berkenalan dengannya?" Jerit saya dalam hati.
Namun ternyata kesempatan bagi saya terbuka, pada saat saya dikantin saat hendak makan siang saya bertemu lagi dengan wanita tersebut. Dan yang lebih mengembirakan ternyata teman kantor saya kenal dengannya. ( karena sayamelihat mereka sedang berbincang layaknya seorang teman). "Wah,,,kesempatan nech bisa kenalan lewat Doni" Batin saya.
Akhirnya saya mendatangi mereka. "Hai, Don" Sapa saya basa-basi.
"Hai,,, Ris, pa kabar lo" jawabnya.
"Bae kok, lo ndri pa kabar?"
"Bae,bae,,oiya Ris kenalin nech cewe gua" kata Doni.
"Ow,,hai pa kabar. Risnuta" Sapa saya tanpa memperhatikan ucapan Doni.
"Dian.."
akhirnya kami bertiga (saya, Doni, dan Dina) berbincang bersama, aku merasa seperti orang paling beruntung sedunia, karna aku dapat berkenalan dengan wanita yang ku sukai. Namun ternyata kenyataan tidak semanis keinginan, pada saat pulang kantor saya tanpa sngaja bertemu Dina diloby kantor. "Hai Din, baru plang" sapa saya.
"E..Iya nech Ris, kamu baru pulang"
"Iya nech,., Mank pulang kemana, perlu aku anter ga" ajak saya basa basi (sebenarnya berharap dia mau).
"Kematraman, Ehm,,,duluan aja dech lagi nunggu Doni nech"
"Ow,,kamu suka sama Doni yach?" canda saya.
"Iyalah gua suka, namanya juga orang pacaran" kata Dina
“Hah.,.kamu pacaran sama Doni”
“Lah.,.khan tadi juga dah dibilang sama Doni kalo gua pacarnya dia, makanya jangan ngelamun mulu,.,ahahahah,.,” Canda Dia
“Heheheh.,ehm..,kalo gitu aku duluan yach, bye”
“Oke, bye.,hati-hati dijalan yach”
Gubrak,, jatuh, remuk semua harapan saya, hancur berkeping semua jiwa yang saya susun. Smnjak hari itu aku selalu bilang pada diri sndiri untuk tidak mudah sayang kepada orang lain. (dan tentu harus benar-benar mendengarkan orang lain)









































Original Write By: Risnuta

cerpen

"Kapan ya aku punya pacar sepertinya" Batin ku.
"Woy,,.bengong aja lo, kenapa lo" Tanya Dika salah satu temanku mengagetkan ku.
"Eh,,elo nyet,.,ngagetin gua aje,eh,,,Anggra beruntung ya dapat cewe yang cakep, bae, tajir lagi,,,jadi pengen gua,,hahahaha" jawabku.
"Hahahaha,,,iya tuch. Lucky banget tuch kunyuk..."
Sedang asik-asiknya berbincang ternyata Anggra melambai pada kami. "Woy,,,Ris, Ka,,,sini lo" panggilnya.
Kami pun mendekatinya. "napa nyet?" tanya Dika.
"Wah,,,jangan manggil nyet donk, ultah gua nech,,,hari ini jadikan sahabat kalian ini senang donk,,hahaha"
"Ah,,tiap hari juga dah seneng lo nyet,,,eh,,Gra" jawabku.
"Iya lo, so. Ngapain nech manggil kita" lanjut Dika.
"Gua mau motong kue nech, masa dua sahabat gua ini ga ada disamping gua sech??"
"Wah,,,tumben lo klo seneng inget kita, biasanya kaga pernah,,,hahahaha"
Ya, saat ini aku sedang berada di pesta ultah salah satu sahabat ku Anggra. Aku tentu gembira sahabatku ultah, namun ku juga merasa sedih karna aku belum mempunyai seorang kekasih
akhirnya pestapun dimulai, aku memishkan diri kedekat kolam berenang, karna dari kami bertiga aku adalah orang yang suka dengan kesendirian, namun entah mengapa dapat berteman dengan mereka yg "gila" dengan keramaian.
Entah sudah berapa lama ku berdiam diri melihat kolam (Anggra orang yang cukup kaya, so memang dirumhnya dia mempunyai kolam berenang) hingga seorang wanita (menurut saya maniez, namun tidak terlalu cantik, hanya sat menatapnya seakan mata ini tak ingin lepas dari dirinya) menghampiri ku dan memecahkan lamunanku. "Kok sndirian aja" tanya Dia.
"Hah,,oh,,ehm,,engga kenapa-napa kok, cuman lagi pengen aja sndiri" jawabku.
"Oh,,,berarti aku ganggu dunk?"
"Eh,,,Engga kok, ga ganggu" jawabku gugup
Akhirnya dia duduk disamping aku, kamipun berdiam diri cukup lama, "oiya,,,nama lo sapa" tanya ku sambil mengulurkna tangan,
"Dewi,ehm,,,nama lo sapa?"
"Risnuta, panggil aja Ris" jawabku.
"Ehm,,,Lo temennya Anggra?" lanjutku. Memang tidak semua teman Anggra aku mengetahuinya.
"Oh,,bukan, gua temen cewenya Anggra"
"Ow,,ehm,,,sndirian aja, co lo mna?"
"Gua lagi jmblo kok"
"Ow,,".
Entah sudah berapa lama aku dengannya berbincang malam itu, hingga tanpa terasa pestapun telah usai. Dan kamipun berpisah setelah menanyakan no telepon masing-masing
Beberapa minggu setelah pesta tersebut akhirnya aku beranikan diri untuk mngjaknya bertemu kembali, krna semenjak pisah setelah pesta ultahnya Anggra, aku dan dia tidak pernah bertemu lagi, bukan karma apa-apa tapi memang jadwal ku dan dia padat. Namun kami sering telepon dan sms (yang pasti komunikasi masih tetap gencar kujalani).
"Hai,.,Dah nunggu lama ya" Kata dia sambil menyapaku menyapaku.
"Ehm,,,Engga kok, baru 2 jam nunggu" candaku.
"Hah,,Maap dech klo gitu" Sesal dirinya
"Hahahaha,,,Becanda kok, gua juga bru nyampe"
"Ich,,,Bikin kaget aja dech, y dah jalan yuk"
"Eh,,,Mank mau jalan kemana??" tanyaku.
"ehm,,,Kemana aja dech, sekalian gua nyari kado" jawabnya.
Akhirnya kamipun berkeliling mencari kado untuknya. Entah dia ingin memberikan kado pada siapa, namun dari yang dia cari (jam tangan cowo) saya menebak bahwa cowo tersebut adalah orang yang istimewa, jika tidak kakanya ya bokapnya (saya tidak mau berfikir kalo untuk pacarnya, males banget).
"Nech kayanya bagoes dech" kataku setelah berputar-putar hampir 1 jam.
"Eh,,,iya ya,,masa sech" tanya dia. "kira-kira cocok ga yach" lanjutnya.
"mank untuk sapa sech" tanya ku (walau dalam hati takut dengan jawaban yang akan dikeluarkan)
"Ada dech, nanti juga tau sndiri,xixixixi"
Uh,,,Tawanya yang renyah itu membuat aku tambah suka terhadapnya, sepertinya aku mulai menyukai dirinya. Akhirnya kami  membeli (sebenarnya sech dia yang beli) jam tangan tersebut (yang katanya untuk seseorang yang pasti akhirnya saya tau).
"Ehm,,,Cape juga ya abis muter-muter" katanya, setelah kita duduk dimeja restoran.
"Iyalah cape, muter-muter 1 jam apa ga cape"
"Hah,,Mank kita muter-muter 1 jam ya,.,Hahahaha,.,Ga kerasa" Kata dia dengan wajah tanpa dosa.
"iyalah bagi lo ga kerasa, wong jam tangan untuk orang tersayang" ucapku dalam hati.
Selang beberapa hari setelah "pemburuan kado" tersebut, Dika salah satu sahabtku berulang tahun, maka aku berniat mengajak Dewi untuk menemaniku ke ultahnya Dika.
"Halo Dew, pa kabar" tanyaku lewat telepon.
"Halo.,.Eh., kamu, bae kok. kamu pa kabar"
"Bae kok, oiya Dew, malem ini ada acara ga, temen gua ultah nech hari ini, kamu mau ga nemenin aku ke ultahnya dia" tanyaku harap-harap cemas.
"Wah,,,Sory ya Ris, aku ga bisa. Kebetulan aku mau jalan, sory yach" kata dia dengan suara yang lembut.
"Oh,,,Ga pa-apa kok, ya dah kalo ga bisa. Sory ganggu yach"
"Iya ga apa2 kok" Katanya mengakhiri telepon.
akhrnya, aku pun berjalan sendiri kepesta ultah sahabatku Dika (sama saat ke ultahnya Anggra, "SENDIRI")
"Hai, Ris,,,kok sndirian aja sech?" sapa Anggra saat kusampai dirumah Dika.
"Berdua kok gua" Elak ku.
"Hah.,.Sama sapa" tanyanya lagi, sambil melihat kebelakang ku.
"Sama.,.Motor gua lah, sama sapa lagi"
"hahahaha,,,kurang ngajar lo, gua kira ma cewe"
Akhirnya, aku pun masuk kedalam. Namun tanpa ku duga ternyata Dewi ada didalam, disebelah Dika. Dan yang membuatku lebih sakit lagi mereka berdua pegangan tangan. Ya, pegangan tangan. Hancur remuk redam hatiku melihat kemesraan mereka.
"Woy Ris,,dah dateng lo" sapa Dika.
"Eh,,iya donk, masa sahabat ultah gua ga dateng sech" jawab ku dengan gembira yang dipaksakan.
Namun ku melihat Dewi disana, hanya memandangku dari balik rambutnya, karna dia menunduk tak ingn melihat ku, atau tak ingin ku melihatnya.
"Oiya Ka, Sory nech gua ga bisa lama-lama disini, gua masih ada urusan" pamitku.
"Ya ampun Ris, jangan gitu dunk. Masa lo pergi sech, pestanya aja belum mulai" Tahan Dika.
"Iya nech,,. Masa sahabat ultah lo malah pergi sech Ris, g seru ah,,," Tambah Anggra.
"Sory banget nech Ka, bukannya gua ga sayang sama lo, tapi gua masih ada kerjaan" kataku mengelak.
"Oh,,,oke dech klo gitu tunggu bentar, kita majuin aja pestanya, ga mungkinlah gua pesta klo lo ga ada, sekalian ada yang pengen gua kenalin sama lo" Desak Dika.
Dengan terpaksa aku mengikuti dirinya (Dika) ke tempat dimana kue ultahnya berada, dan dimana Dewi juga berada, sebelum Dika memotong kuenya dan meminta semua yang ada disana untuk berkumpul, Dika mengenalkan Dewi kepadaku.
“Nah,.Ris, kenalin nech cewe gua, cantik kan.,jangan cemburu ye” Canda Dika, walau tanpa sadar kata-katanya telah menusuk hatiku.
“Hai.,Risnuta” Kata saya pada Dewi seakan saya dan dia baru berkenalan saat itu.
“Dewi.,.” Kata dia sambil menyambut tanganku untuk berkenalan, seakan memang kita berdua tidak pernah bertemu sebelumnya.
Akhirnya pestapun dimulai, dan setelah selesai aku langsung pergi dan pamit kepada kedua sahabatku itu. Namun aku bukannya pergi untuk menyelesaikan pekerjaanku, namun untuk menenangkan hatiku yang hancur berkeping-keping karna pada saat rasa ini muncul telah dihancurkan sebelum berkembang.















Original Write By : Risnuta

Jumat, 14 Oktober 2011

pertama

sebenarnya ini bukan blog pertama namun, saya lupa blog sebelumnya so.,.,jadilah blog yang sekrang
karna saya sedang mencoba maka jika tulisan ini adalah sesuatu yang aneh maka wajar,.
:D