"Tujuan kita sudah dekat, kita hanya perlu melewati 2 desa lagi baru kita sampai di Terra Officiales", Kata salah satu Petinggi.
Nuta dan yang lainnnya terus berjalan melewati hutan dengan tujuan agar tidak diketahui oleh bangsa Tabellarius dan juga penduduk desa setempat guna memperkecil kerusakan bangsa Tabellarius kepada bangsa lainnya. Selama perjalanan banyak pertanyaan yang ditanyakan Nuta kepada dirinya sendiri. Setelah dialog terakhir dirinya dengan Petinggi 1, Dia tidak pernah lagi berbincang dengan Petinggi 1 ataupun petinggi yang lainnnya. Pernah dia ingin menanyakan sesuatu namun tidak jadi entah kenapa saat ingin menutarakan apa yang ingin ditanyakan mulutnya seperti tersumbat tanpa bisa berkata apa-apa. Dan Sang Petinggi juga tidak pernah mendekatkan dirinya kepada Nuta ataupun Ayahnya.
Di desa terakhir akhirnya mereka (Para Petinggi) berpendapat bahwa mereka harus menginap di desa setempat, alasan pertama karena memang perbekalan mereka habis dan hewan buruan tidak terlihat di hutan, alasan yang lain adalah karena mereka lelah harus istirahat terlebih dahulu guna pertemua besok dengan para petinggi lain. Mendengar alasan-alasan tersebut Nuta sedikit bertanya-tanya dalam hati, untuk alasan pertama memang alasan yang dia fikir masuk akal, namun untuk pertanyaan ke dua, Dia bertanya-tanya dalam hati. Karena, walaupun didalam hutan sekalipun toh mereka cukup istirahat dan cukup nyaman dengan keadaan sekitar perkemahan mereka, kenapa sekarang tiba-tiba para petinggi yang mendampinginya ingin tidur di penginapan yang bahkan terlihat terlalu sederhana di banding losmen tempat mereka menginap pertama kali.
Semua pertanyaa tersebut tidak dia utarakan baik kepada ayahnya maupun kepada para Petinggi, namun dia yakin bahwa ketika salah satu petinggi melihatnya, petinggi tersebut tahu pertanyaan yang ingin dia sampaikan namun dia hanya tersenyum sepintas dan berlalu kembali untuk menuju kamarnya serta kamar para petingginya yang lain. Malam itu tidak seperti malam saat mereka menginap pertama kali, saat ini Para Petinggi memesan 2 kamar, 1 kamar khusus untuk para petinggi dan kamar lainnya untuk dirnya serta Ayahnya.
Namun ternyata keanehan yang di perlihatkan oleh Petinggi bukan hanya kali ini saja, sebelumnya saat masih berjalan dalam hutan, para petinggi beberapa kali terlihat seperti orang lain yang bukan diri mereka. Nuta merasa bahwa perubahan Petinggi terjadi setelah Petinggi 1 memberitahukan fakta yang ada dalam dunia ini, saat pagi menjelang Para Petinggi yang biasa sudah melakukan aktifitas namun ternyata di pagi itu Para Petinggi masih berada di dalam tendanya. Saat ingin membangunkan mereka dia tidak dapat mendekati Tenda para Petinggi, dan saat mereka melanjutkan perjalanan Nuta beberpa kali melihat saat istirahat Para Petinggi masuk kedalam tenda, walau sebelumnya mereka tidak pernah melakukan hal tersebut. Dan 1 lagi keanehan mereka, entah yang dilihatnya nyata atau tidak namun Nuta pernah tidak sengaja melihat salah satu petinggi membunuh dengan kejam hewan yang ada di dalam hutan, bahkan yang lebih mengagetkannya lagi bukan cara Petinggi tersebut membunuh, namun raut wajah yang terpancar saat Petinggi tersebut membunuh dan melihat hewan tersebut saat menjemput ajalnya.
(cont)
Mv ya dikit kondisi badan lagi ga enak
:p
~Risnuta~